1+1=1 benarkah?

Src:Google.co.id

pagi yg cerah tepat pada hari senin seorang guru madrasah swasta kembali bertemu siswa/i nya untuk belajar, panggil saja pak hasan, kali ini dia mendapatkan jadwal mengajar matematika dikelas 5 tingkat sekolah dasar dia memulai pelajaran dengan menghitung pertambahan mulai dari 1+1 =2 sampai 10... Dan para murid mengikutinya dengan semangat, tetapi disela mereka asyik menghitung pak hasan melontarkan pertanyaan kepada muridnya ,sebut saja kamil. 

Pak hasan : 'kamil, coba jawab pertanyaan bapak, 2+2 = ... Berapa? '
Tentu ini pertanyaan yg mudah untuk dijawab dan kamil pun dengan suara yg keras menjawab 
Kamil :' 4 pak....!! '
Pak hasan menolak jawabannya dan berkata :'salah! yang benar adalah 8'
Sontak satu kelas heran dan mulai menertawakan pak hasan
'Ko 8 si pak??' dengan heran kamil sangat tak setuju dengan jawaban gurunya itu dan tetap bersi keras dengan jawabannya
Teman temannya juga tak kalah heran dan malah mkin menertawakan pak hasan 
'Haha wahh bapak gak bisa ngitung!!'
'Hahaha iya bner pak hasan bodoh. Dimana mana 2+2 ya 4 pakk !'

Serentak semua muridnya menertawakan dan mengejek pak hasan, 
Pak hasan hanya tersenyum mendengarnya berkata 
'Ya. Memang kalian menyalahkan jawaban bapak, kalian pintar,ini adalah pelajaran buat kalian bahwa arti dari 2+2=8 ini adalah tidak semua jawaban yg seharusnya benar itu bisa diterima oleh siapapun dan kalian tidak boleh menyalahkan jika ada jawaban yg lain , maka dari itu bapak ingin memberi tahu bahwa kalian harus menghargai jawaban orang lain yg kalian pikir salah. Tetapi kalian tidak lepas jawaban yg kalian punya'
Seketika suasana kelas hening nan sunyi, para murid terdiam berfikir dengan penjelasan pak hasan, hingga bel istirahat pun terdengar waktunya siswa/i beristirahat, dan pak hasan meninggalkan kelas dengan salam. 

Aku jadi teringat dengan perkataan wali kelasku dipondok .sekaligus guru yg paling aku sayang. Siapa yg tak kenal sosok kepribadiannya yg ikhlas dan bersyukur Siapa lagi klo bukan Ust. Harliana .beliau yg paling peduli pada anak anak muridnya dan aku merasa sudah seperti anaknya, beliau juga banyak mengajarkan tentang pentingnya Ridho orang tua dan Ridho guru atau siapapun yg memberikan kita ilmu walaupun 1 hurup, juga tentang rasa syukur atas segala nikmat allah swt yg diberikan kepada hambanya melalui berbagai cara, aku ingat dengan pesan beliau
'Kalian adalah calon alumni, kalian sudah tahu jika 1+1=2 itu adalah jawaban yg benar. Tetapi jika ada yg jawabannya 4,7,9 atau lainnya .kalian jangan kaget, harusnya kalian memahami dan jangan sembarangan menyalahkan. Karena pada tiap jawaban dri berbeda orang mempunyai alasan masing masing'

Subhanallah sungguh bermakna nasihat ini. Semoga aku dan murid muridmu ini mnjadi manusia yg bisa menjaga amanahmu dan pondokku tercinta. Aamiin.

Rindu Rona


Rindu rona tempoe doeloe
Yang berjalan bersama semu
Lama tak jumpa dengan rona
Tumbuh mekar kau makin indah
Kau pantas ku panggil rona
Karena nama mu mutiara
Indah bola mata mu dan lesung pipi mu
Yang dulu buat aku tak berdaya
Mati kaku dan terpaku
Rasa memang tenggelam bersama senja
Dan di pertemukan dengan terbit nya rona
Kau kini makin merona bercahaya seperti matahari       
silau dimata hangat di jiwa
Memang tidak sama Rasa ini seperti dulu
aku lebih cinta
Lebih dari dulu
Yang kuharap kau begitu
Memang dulu tak ada kata ikatan
Antara kita
dan terpisah 6 tahun lamanya
Mencari jati diri ku di perantauan ilmu
Senyum mu menjadikan semua nya berguna tak sia sia
Bertemu dengan mu Nostalgia indah
Harap ini adalah harap lalu
Taklukan kamu dihadapan ku

-Fadho Ilham-

Dengarkan Hati

Doc.Fado
Dengar kan hati
Pejam kan nadi
Minyak dan air takkan bersatu
Walaupun itu sedikit sama
Ada garis beda pemisah antara kita
Cium raga melayang terbang kau pikir kan itu hingga kau lupa untuk kembali
Kita sudah melewati batas ruang dan waktu
Ini tidak bisa di paksa
Walaupun dengan derai tenaga
Akan sia sia
Kau tau itu
Di ujung ini ada asa
Yang tak bisa di paksa

-Fado Ilham-

Lilin



Aku ini lilin
Di kala kau gelap sepi sendiri
Menari nari hingga waktu habis
Aku meleleh hilang
Pucat Kaku
Rasakan hangat nya aku
Di malam yang kelam
Yang ku harap
Masih ada bahagia di mata mu
Hingga terang datang
Walau tak ada aku
Kau tetap riang senang tenang
Seperti ada aku

Jangan dekatkan jemari mu
Aku tak ingin melukai mu
Nikmati cahaya ku
Antara jarak yang kau mau
Ingin bersama selalu
Beri aku tempat kecil
Seperti gelas kaca
Aku akan hidup dan mati
Meleleh dan kaku
Hidup ku kehendak mu
Bahagia ku

-Fado Ilham-

Si Cekatan



Kematian itu cekatan
tidak akan nongkrong santai ngopi sambil maen gitar
Menunggu kau tua renta
Berkeluarga bahkan Bertahta
Mungkin habis ini Kau di jemput oleh nya
Ke kamar amal mu yang nyata gelap gulita
Bersama teman baru mu cacing dan belatung
Terang dan luas
jika beruntung 
Dengan kostum baru mu
Putih tanpa abu
Di hujani pertanyaan malaikat
Berteduh ?
Hahahaha kau ini lucu
Entahlah
mungkin seperti nyata
Benar benar sadar
Kau rasakan itu
Organ tubuh mu mewakili akal licik mu
Menjawab Apa ada nya
Bohong bukan bakat mereka
Karena tuhan tau
Mereka saksi bisu
Yang Di perbudak akal mu



-Fado Ilham-

Senja di Sore Hari

Doc. Ozi
Sejak kemarin aku memandangmu dan mencarimu
Tak lain karna aku rindu
kau takkan kuat dengan ini. 
Merelakan sesuatu untuk sesuatu yang berarti. 
Bukan berarti kau tak berarti. 
Hanya waktu dan materil yang memisahkan
Mulai hari ini esok dan nanti aku tetap akan mengagumimu 


-Fahrurozi-